Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Cerpen : Pantai Prigi

PANTAI PRIGI PAGI ITU ...... D e b ur pantai masi saja menghantam karang-karang. Menembus kabut penyelimut pagi. Menebar hujan diatara pantai-pantai pengusir sepi. Mendalam menjauhi asa dan mengingat semua kesalahan. Entah itu semua kah yang dimaksud dengan takdir. Atau hanya kebusukan manusia yanga disimpan dalam sebuah kata kesabaran. Dia masi saja duduk diatas pasir dan sesekali dia berdiri. Matanya tak lepas dari laut Prigi ini. tapi entah kemana asanya berlari. Menyibak diantara kabut-kabut pembawa hujan laut. Menyalahkan semua yang menimpa hidupnya. Bukan meyesal diatara seluruh benaknya. Tapi mengapa bodoh dirinya. Matanya berkaca-kaca namun dia tak menangis. Mungkin dia sudah lelah untuk menagis. Tak ubahnya seorang anak kecil dia memainkan pasir ditangannya. Dia terseyum, bukan sebuah senyum kebahagiaan. Mungkin lebih tepatnya senyum menertawakan hidupnya. Bukan dia kelainan mental atau pun psikopat. Namun, mungkin dia lelah akan semua yang menimpanya. ^^^

Puisi : Bukan Pemuja Bintang

Masi h ku tatap langit gelap ini. Aku bukan seorang pemuja bintang. Melihat pekatnya malam. Tesudut kikuk, Melihat dunia tertarik Awan pekat Muak akan semua jawaban trukir benang Memutuskan semua jembat. Muak pada pekat Dan Putaran bumi yang memuakkan

Puisi : Bunga Abadi

Aku lelah menunggu. kapan kau mengambil bunga abadi yang terselip dalam buku ini. Aku memandang jauh. Merasakan semakin lama semakin layu bunga ini. Bunga keabadian Yang mengukir setiap jengkal seluet tubuhmu. Aku masih menunggu, Kau mengambil bunga abadi ini. Yang masih aku simpan dalam buku ini.

Puisi : Rumput kuning

Sebuah taman kecil yang masi tertanam rumput yang mulai menguning. Kenapa kau tak menyiram rumpur itu? Tanyaku dalam benak. Kau meninggalkannya. Aku fikir kau akan mengerti akan rumput yang kutinggal itu. Aku masi menjelma menjadi sebuah udara yang menghidupi taman itu Tapi kenapa kau tinggal rumput itu?

Puisi : Hapus

Hapus Aku menghapus setiap jengkal tentangmu, Yang membuatku lelah. Aku menghapus setiap kata tentangmu, yang terukir dalam lembar hidupku. Aku menghapus setiap nafasmu, Yang menbuatku tak bernafas. Aku menghapus rasa tentangmu, Yang terukir dalam benakku. Aku masih menghapus.... Aku masih menghapu.... Aku masih menghap.... Aku masih mengha... Aku masih mengh.... Aku masih meng.... Aku masih men... Aku masih me... Aku masih m.... Aku lelah......