Langsung ke konten utama

Postingan

Berakhir

Saat aku menulis ini mataku sudah tidak sembab lagi, iya benar. Ini tentang kamu lagi, entah ditulisan keberapa aku mengatakan memang sebaiknya kamu tidak kembali.  Sebulan lalu aku mendengar kalau kamu akhirnya menikah dengan gadis itu, gadis yang membuatku sebenarnya merasa kalah. Benar-benar kalah, karena dia yang pada akhirnya memilikimu.  Dengan banyak drama, dan yaahh. . . aku bukan wanita yang tepat untukmu. Kali ini biarkan saja aku sedikit mengingat hal-hal kecil yang selalu membuatku teringat olehmu.  "Hari ini masak apa ?"  aku selalu merindukan kata-kata seperti ini sepeleh memang, tapi ada hal yang membuatku merasa kalau masakanku yang tidak jelas ada yang menanti.  Apa kamu ingat kotak tempat makan ungu yang aku isi bekal waktu itu. Aku ingat saat itu masih pagi, dan kamu berangkat kerja. Aku mengisi kotak makan itu dengan gorengan bandeng yang sudah keras. Entah apa yang aku pikirkan saat itu.  Atau, saat aku jatuh dan kamu mengobatiku sambil berjongkok. Aku me
Postingan terbaru

Pemanis

  Pemanis Aspartam Pemanis   adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan. Pemanis alami Pemanis alami adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: Sorbitol ; Manitol ; Isomalt / Isomaltitol ; Glikosida steviol ; Maltitol ; Laktitol ; Silitol ; Eritritol ; Gula pasir ; Gula aren ; Madu . Pemanis buatan Pemanis buatan adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak berada di alam.   Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa. [1]  Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: Asesulfam-K ; Aspartam ; Asam siklamat  beserta garam  kalsium  dan  natriumnya ; Sakarin  beserta garam  kalsium ,  kalium , dan  natriumnya ; Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_tambahan_pangan Sukralosa  (triklorogalaktosukrosa); Neotam .

Perjalanan Pulang

 It has been three months ago,  Ceritanya seperti ini, berawal dari dia yang menelfonku terlebih dahulu. well it's oke, so far aku anggap dia teman kerja yang baik. i tried to be good to every one, dan tidak menggapnya lebih. he talked much, too much.  sampai suatu hari saat ada rapat keluar kota dan aku diajaknya, ini ceritanya rada ruet sampai aku diajaknya. lebih dari itu karena aku lebih merasa kasihan dan ingin membatu saja. dari sinilah aku baru paham maksudnya, hold on, i was innocents girl.  Di kota yang asing, notabene aku yang jarang keluar. saat itu aku keluar dengannya sampai pukul 2 pagi, keliling kota. sampai sini aku hanya menggap dia orang baik, dan enggak menaruh rasa padaku posisinya dia beristri. Dari sini aku menganggapnya teman baik, dan orang baik tidak lebih dari itu. Apapun yang dia katakan aku anggap becandaan dan bukan hal yang lebih dari itu. Pertama karena dia punya istri dan berkeluarga serta dari keluarga baik-baik.  Sampailah kita diperjalanan pulang,

Setelah satu tahun

 Setelah satu tahun kita lost contact, banyak hal yang terjadi. Entah tentang karirku, jenis usahaku, ataupun tentangmu. Saat ini ketika aku menulis ini, rasanya sudah tidak sesakit dulu. Iya benar ini tentang setahun lalu, dimana kita yang beda pendapat dan akhirnya kamu yang memutuskan pergi tanpa kabar. Tidak mengapa, itu bukan sepenuhnya salahmu, tapi ini juga bukan salahku. Diantara kita memang tidak ada yang benar-benar salah, hanya saja kita yang berbeda.  Tidak sedikit malam ketika hatiku merasa bersalah, atau mengutuk keegoisanku saat itu, Atau mungkin pengandaian ketika diriku berkata dapat lebih mementingkanmu dan bersabar, mungkin hal ini tak akan terjadi. Tapi, tidak mengapa banyak hal yang terjadi dan kita tidak akan tahu seperti apa dan bagaimana.  Penting aku garis bawahi, ini bukan surat terbuka untukmu agar kamu kembali. Saya tahu, benar-benar tahu hal yang terjadi memang harus terjadi. Tidak mengapa, bukanya semuanya sudah diatur dan sangat tidak layak ketika aku yan

WANITA PATAHATI

Teruntuk seorang yang berada dalam hatiku dulu dan sampai sekarang Apa kamu mengerti kenapa aku tidak pernah mengijinkamu menggandeng tanganku. Apa kamu tau kenapa aku tidak pernah meminta pertemuan yang mendesak. Apa kamu tau kenapa aku tidak pernah meminta password akun sosmendmu. Apa kamu tau kenapa aku seakan begitu cuek denganmu, seakan tidak tulus sayang denganmu. Apa kamu mengerti, hatiku melonjak ketika kamu menggandeng tanganku. Aku hanya malu, ketika wajah maluku terlihat olehmu. Dan maafkan aku ketika mengatakan “Nggak usah ngegandeng, bisakan ?” bukan aku tidak cinta. Aku hanya malu, dan itu lah alasan kenapa aku melepas tanganmu. Bukan aku tidak cinta, bukan karena itu. Aku hanya malu, wanita yang kamu kenal tegar, dan kadang tidak tau malu, tiba-tiba wajahnya jadi merah, hanya karena kamu gandeng tangannya. Apa kamu mengerti kenapa aku tidak meminta pertemuan yang lebih sering. Aku hanya mengerti kamu sibuk dengan robotmu, kampusmu, dan banyak hal lain. Bagai

Cerpen : Kejaran PP

E ntah sejak kapan aku mulai berubah, dengan keadaan ini. Dunia memang selalu berputar dan berganti. Namun, seharusnya aku tak ikut dengan arus perubahan ini semua. Aku juga tak pernah mengerti tentang jejak hidup yang aku alami. Hari ini adalah hari ini, bagaimana aku dapat hidup untuk hari ini. Berjalan dengan musik embongan , kempyengan dengan bunyi tak karuan yang dipadu dengan suaraku yang kadang aku buat se-eksotik mungkin. Malam ini seperti malam biasanya, aku berdandan dengan pakaian wanita. Jika aku dipanggil dengan sebutan “ banci ” sebenarnya hatiku sendiri tersayat. Aku BUKAN BANCI, aku hanya mencari uang untuk hidup. Hanya sekedar itu. Tolong hentikan tatapan itu ke aku. Aku muak, benar-benar muak. Aku berjalan dengan teman seperjuanganku, Andi. Dia sama saja denganku, namun dimana pun yang namanya senioritas pasti ada. Dia jauh lebih senior dibanding denganku. Dan karna dia, aku pun berani menapakkan kakiku dilantai jalanan dengan semua ini menyelami dunia ya

Foto PKMK

foto depan