Langsung ke konten utama

WANITA PATAHATI

Teruntuk seorang yang berada dalam hatiku dulu dan sampai sekarang

Apa kamu mengerti kenapa aku tidak pernah mengijinkamu menggandeng tanganku. Apa kamu tau kenapa aku tidak pernah meminta pertemuan yang mendesak. Apa kamu tau kenapa aku tidak pernah meminta password akun sosmendmu. Apa kamu tau kenapa aku seakan begitu cuek denganmu, seakan tidak tulus sayang denganmu.

Apa kamu mengerti, hatiku melonjak ketika kamu menggandeng tanganku. Aku hanya malu, ketika wajah maluku terlihat olehmu. Dan maafkan aku ketika mengatakan “Nggak usah ngegandeng, bisakan ?” bukan aku tidak cinta. Aku hanya malu, dan itu lah alasan kenapa aku melepas tanganmu. Bukan aku tidak cinta, bukan karena itu. Aku hanya malu, wanita yang kamu kenal tegar, dan kadang tidak tau malu, tiba-tiba wajahnya jadi merah, hanya karena kamu gandeng tangannya.

Apa kamu mengerti kenapa aku tidak meminta pertemuan yang lebih sering. Aku hanya mengerti kamu sibuk dengan robotmu, kampusmu, dan banyak hal lain. Bagaimana mungkin aku meminta pertemuan saat kamu sibuk, bagaimana mungkin aku datang ke tempatmu hanya untuk bertemu denganmu, aku hanya ingin memproritaskan tugas-tugasmu. Aku rindu, sangat rindu. Apa kamu tau, bahkan aku pernah menangis hanya karena menunggu balasan dari pesanmu. Maafkan bagian ini aku sangat cengeng. Aku ingin tau bagaimana kabarmu, sedikit pesan darimu. Adahal yang perlu kamu maafkan, aku terlalu lama menunggu membuatku membalas pesan dengan seenakanya, dan membuatmu semakin bosan. Maafkan aku, aku hanya tidak bisa mengekspresikan rasa rindu yang terlalu dalam.  

Apa kamu mengerti kenapa aku tidak meminta password akun media sosialmu. Karena, aku percaya kamu orang baik dan tidak akan pernah berkhianat. TIDAK AKAN BERKHIANAT. Dan, untuk dia yang bersamamu sekarang, dulu aku percaya dia  hanya temanmu. Aku tidak ingin privasimu tercampur olehku. Ini bukan karena aku tidak ingin tahu siapa dan dengan siapa kamu berhubungan, aku hanya ingin menjaga privasimu.

Dan pada akhirnya aku yang menyerah, aku tidak akan mengatakan hanya aku yang terluka atau tersakiti. Karena aku yang salah, benar aku yang salah. Membuatmu bertahan denganku yang membosankan, yang suka uring-uringan, seenaknya sendiri, tidak romantis, dan kadang sok tau. Maafkan aku yang membuatmu bertahan untuk orang sepertiku, bertahan dengan keegoisanku untuk tetap bersama, maafkan aku untuk banyak hal yang mungkin tidak bisa aku ungkapkan, dan maafkan untuk kesabaranku yang terbatas karena aku mengerti bukan hanya aku yang ada dihatimu, atau bahkan tidak ada aku disana.

Semoga dia yang sekarang bersamamu, mencintaimu melebihi apa yang bisa aku berikan. Mungkin dia adalah wanita yang lebih sabar dari yang dapat aku lakukan. Jika kamu bertanya apa aku benar-benar tulus mendoakan kebahagianmu, aku akan mengatakan “Aku sangat tulus mendoakanmu”, karena aku mengerti bukan aku kebagianmu. Dan jika kamu bertanya apakah aku masih tetap mencintaimu. Aku akan menjawab “aku tidak mencintaimu.” maafkan itu hanya kebohongan, karena bagaimana mungkin aku bisa tidak mencitaimu, tapi aku hanya berusaha membuatnya baik-baik saja. Dan untuk semua kebohonganku yang memperlihatkan bahwa aku baik-baik saja tanpamu, maafkan itu hanya kebohongan. Karena aku hancur, dan mencoba mengatakan semuanya baik-baik saja. Aku tidak pernah mencintai seseorang sekeras ini dan sedalam ini. Jika kita ditulis tetap bersama untuk takdir aku akan mengaminkannya, namun jika tidak aku hanya akan mengiklaskannya. 

Untuk keluargamu, khususnya ibumu, yang aku harapkan menjadi ibuku juga. Aku sayang denganya dan semua keluargamu.      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imtaq dan Iptak

IMTAQ DAN IPTAK Imtaq merupakan singkatan dari iman dan taqwa, sedangkan iptek adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya rasa padanan kata ini tidak asing lagi bagi kita. Iman dan taqwa bersumber dari hati sebagai bentuk hubungan positif manusia dengan Tuhannya. ’Imtaq pada diri seseorang menunjuk kepada integritas seseorang kepada Tuhannya Mantan Presiden RI, Bapak B. J. Habibie pernah berkata, “Sumber daya manusia yang mempunyai iman dan taqwa harus serentak menguasai, mendalami, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)," Kemudian beliau melanjutkan, "Seseorang tidak cukup beragama atau berbudaya saja, karena hanya akan menjadi orang yang baik. Sebaliknya, tidak cukup pula seseorang mendalami ilmu pengetahuan saja, karena hanya akan menjadikannya sosok yang menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan," katanya. Ingat bahwa kita adalah mahasiswa. Rangkaian kata yang selalu mengiringi kata mahasiswa adalah “the agent of change”. Kita

Berakhir

Saat aku menulis ini mataku sudah tidak sembab lagi, iya benar. Ini tentang kamu lagi, entah ditulisan keberapa aku mengatakan memang sebaiknya kamu tidak kembali.  Sebulan lalu aku mendengar kalau kamu akhirnya menikah dengan gadis itu, gadis yang membuatku sebenarnya merasa kalah. Benar-benar kalah, karena dia yang pada akhirnya memilikimu.  Dengan banyak drama, dan yaahh. . . aku bukan wanita yang tepat untukmu. Kali ini biarkan saja aku sedikit mengingat hal-hal kecil yang selalu membuatku teringat olehmu.  "Hari ini masak apa ?"  aku selalu merindukan kata-kata seperti ini sepeleh memang, tapi ada hal yang membuatku merasa kalau masakanku yang tidak jelas ada yang menanti.  Apa kamu ingat kotak tempat makan ungu yang aku isi bekal waktu itu. Aku ingat saat itu masih pagi, dan kamu berangkat kerja. Aku mengisi kotak makan itu dengan gorengan bandeng yang sudah keras. Entah apa yang aku pikirkan saat itu.  Atau, saat aku jatuh dan kamu mengobatiku sambil berjongkok. Aku me

Cerpen : Hujan

Hari itu seperti biasa, matahari masih terbit dari timur. Aku mengeluarkan sepedah ontel warisan keluargaku. Aku menuntunya  menuju halaman. Dari dalam masih terdengar ribut-ribut ayahku yang masih saja membuat  ibu sakit. Rasanya ingin aku plester saja mulutnya. Bila tak ingat itu ayahku satu-satunya atau mungkin ancaman neraka jahanan karna menjadi anak durhaka. Pagi ini seperti biasa, ibu menyuruhku cepat-capat  berangkat sekolah. Bukan karna aku akan terlambat masuk sekolah. Tak lain dan tak bukan agar tak mendengar omelan ayah padanya. Sungguh aku tak sanggup hidup dengan seorang ayah yang seperti itu. Kadang aku berharap ayahku terbawa oleh kapal bajak laut agar dia tak lagi membuat ibuku menangis. Namun kenapa Tuhan menakdirkan ibuku menikah dengan ayah. Pelet apa yang digunakan ayah sampai-sampai ibu betah dengannya. Kadang aku panjatkan do’a berharap ini semua hanya mimpi. Dan saat aku terbangun aku memiliki keluarga yang bahagia. Dengan seorang ayah yang tak p