SEBUAH
TANYA
Akhirnya
semua akan tiba
Pada
suatu hari yang biasa
Pada
suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah
kau masih berbicara selembut dahulu
Memintaku
minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil
membenarkan letak leher kemejaku
Kabut
tipis pun turun pelan-pelan
Di
lembah kasih, lembah mendalami
Kau
dan aku tegak berdiri
Melihat
hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi
belain angin yang menjadi dingin
Apakah
kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika
kudekap kau
Dekaplah
lebih mesra, lebih dekat
Lampu-lampu
berkelip di Jakarta yang sepi
Kota
kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
Kau
dan aku berbicara
Tampa
kata , tampa suara
Ketika
malam yang basah menyelimuti Jakarta kita
Apakah
kau masih akan berkata
Kudengar
jantungmu
Kita
begitu berbeda dalam semua
Kecuali
dalam cinta
Haripun
menjadi malam
Kulihat
semuanya menjadi muram
Waja-wajah
yang tidak kenal berbicara
Dalam
bahasa yang kita tidak mengerti
Seperti
kabut pagi itu
Manisku,
aku akan jalan terus
Mambawa
kenang-kenangan dan harapan-harapan
Bersama
hidup yang begitu biru
-soe
Hok-gie
Komentar
Posting Komentar