Saya masi percaya
dengan cinta Tuhan, cinta Rasul, cinta orang tua saya dan cinta saudara saya.
Saya masi percaya itu, namun saya sedikit tak percaya dengan yang namanya cinta
seorang kekasi pada kekasihnya.
Disini tak ada
yang melarang saya boleh mempercayai cinta yang mana. Atau saya mengjak kalian
untuk mengikuti prinsip cinta saya.
Saya sendiri tak
mengerti cinta itu seperti apa. Yang saya tau cinta adalah rela mengorbankan
apa pun demi yang dia cintai. Walau pun dia tak akan mendapat apa-apa dari yang
dia lakukan.
Itu menurut saya
diskripsi cinta yang lebih condong pada kasi sayang. Mungkin itu cinta yang
mendiskipsikan cinta orang tua pada kita. Namun, jika seandainya orang tua
kalian tidak mencintai kalian seperti itu semua kembali pada masalah anda
masing-masing.
Tak ubahnya cinta
Tuhan pada makluknya, ada kalanya kita mengelak cinta Tuhan kekita. Fikir saja
jika Tuhan tak cinta dengan kita apa mungkin saat ini kita masi berada dibumi
setelah melakuakn dosa. Tuhan masi memberi waktu kita untuk bertobat. Ini hanya
sekelumit cinta Tuhan yang tak ada batasnya untuk kita.
Saat kalian punya
kekasih, begitu cintaka anda padanya dan kadang saking cintanya dapat
mengalahkan cinta Tuhan dan cinta orang tua.
Aku pernah
membaca sebuah status face book yang sedikit membuatku terpingkal, ya...
temanya tentang jomblo. Sedikit membuat mata batinku terbukan. Sebentar kapan
hari akan saya ambil coppyanya.
“Ini hanya
tinggal menunggu waktu saja, seberapa lama anda mampu bertahan dengan saya atau
seberapa lama saya tidak bosan dengan anda.”
Itu yang dapat
saya ambil denga hubungan pacara masa kini. Seberapa lama anda mampu bertahan
dengan saya ? itu kembali pada pada orang yang mencintai kita. Berapa lama
dia mampu untuk mencintai kita, tampa
bosan atau mungkin perasaan manusia yang silih berganti. Dan seberapa lama saya
tidak bosan dengan anda. Kebanyakan hubungna putus karna kebosanan. Selingkuh
ya.. juga karna bosan. Bodohnya kenapa dulu mau. Itu kesalahan, katanya tau
mungkin penjajakan.
Tapi ya... buat
apa toh masi pacaran juga, buat apa dipertahanin putusin cari yang lain.
Pacaran buat happy fun aja, buat apa dimasukin hati. Bodoh saja cinta monyet
ditanggepin.
Seharusnya waktu
pacaran, ditanya seberapa lama kamu kuat dengan saya. Kalau dia berkata sampai
kapan pun. Itu artinya pacarmu begok, tukang bohong dan sedikit suka serong.
Kalau dia bilang
ya.. jalanin aja lah. Ini lumayan panjang ya.. tinggal nunggu kalian bosan apa
tidak nunggu dia bosan saja.
Kalu dia bilang 3
bulan atau menentukan waktu, itu lebih menyenangkan kalian dapat melingkari
tanggal kalian dan setelah waktu habis cari yang lain.
Tapi kebanyakan
mereka akan marah jika ditanya seperti itu. ya.. itu wajar karna masi belum
bosa,
Buat apa saya
menulis esai yang tidak jelas seperti ini karna pagi ini saya sedang binggung
melakukan apa?
Saya bohong jika
saya tidak pernah jatu cinta, saya juga manusia yang pernah juga menaruh
perasaan dengan seseorang. Ya.. faktor utamanya karna kebiasaan. Namun
lama-lama semua itu berlalu seperti hembusan angin yang kadang tiba-tiba muncul
dalam benak, ya... mungki karna dia
juga aku menulis esai ini.
Hingga saat ini
saya tidak percaya dengan yang namanya Cinta. Buat saya cinta itu omong kosong.
Cinta itu egois, apa yang kita lakukan harus kamu lakukan juga. Aku perhatian
pada kamu, kamu juga HARUS perhatian pada saya.
Saya tidak
selingku, kamu juga HARUS setia.
Ya... itu lah...
cinta itu pembatasan hak asasi, hahahha
Mungkin saya
tidak pernah pacaran, bahkan bertatapan langsung pun saya tak berani. Tapi
kenapa saya dapat menulis ini ya.. anggap saja saya seorang yang sedang ngaco.
:D akhirkata
wasallam.....
Komentar
Posting Komentar